Selasa, 28 Januari 2020

Prinsip Perkembangan Si Umur Dini




Orang tua dan keluarga merupakan sentra yang paling utama bagi kesejahteraan si kecil.
Kekerabatan dengan orang lain (bagus dengan orang dewasa dan dengan si kecil lainnya) yakni ketika yang sungguh-sungguh penting dalam kehidupan si kecil.
Kekerabatan dengan seseorang yang mengatur peran kunci di rumah dan di lingkungan daerah si kecil dibesarkan sangatlah penting bagi kesejahteraan si kecil.
Bayi dan si kecil merupakan mahluk sosial, mereka merupakan pembelajar yang kompeten semenjak dilahirkan.
Progres belajar yakni pengerjaan berbagi pengalaman, dan si kecil akan belajar dengan sungguh-sungguh tepat sasaran dikala mereka berminat dan terlibat secara aktif dengan dukungan dari orang dewasa yang mempunyai pengetahuan dan bisa mereka percaya.
Orang dewasa yang memberikan perhatian lebih bagus ketimbang kelengkapan hiburan dan permainan.
Jadwal dan rutinitas si kecil perlu disesuaikan dengan keperluannya.
Si belajar dikala mereka dikasih tanggung jawab yang pantas, dikasih kans atau dibolehkan untuk menjalankan kekeliruan, dilatih untuk mengambil keputusan dan menetapkan opsi, serta dihargai sebagai pembelajar yang mandiri dan kompeten.
Si belajar dengan metode menjalankan, bukan dengan cuma dikasih tahu.
Tiap si kecil bersifat rapuh. Mereka belajar untuk mandiri dengan metode mempunyai seseorang yang bisa mereka andalkan sebagai daerah bagi mereka untuk bertumpu padanya.




Prinsip Pengajaran Si Umur Dini

Pengajaran yang tepat sasaran membutuhkan bagus kurikulum dan praktisi pengajaran yang relevan, yang mempunyai pemahaman dan kesanggupan untuk memakai syarat yang diperlukan dalam melaksanakan kurikulum
Pengajaran yang tepat sasaran memerlukan para praktisi pengajaran yang memahami bahwa perkembangan si kecil berlangsung dengan sungguh-sungguh kencang selama masa permulaan tahun perkembangannya, yang meliputi perkembangan secara jasmani, intelektualitas, emosi dan sosial
Para praktisi pengajaran patut mempertimbangkan tiap si kecil merasa dilibatkan, aman dan dihargai
Pengalaman bagi si kecil di masa permulaan tahun perkembangannya sebaiknya dibangun dari apa yang sudah mereka kenal dan apa yang mereka dapat lakukan
Tak boleh ada seorang anakpun yang disisihkan (disampingkan, excluded) atau dirugikan (disadvantage)
Orang tua dan para praktisi pengajaran perlu bekerjasama
Agar tepat sasaran, kurikulum untuk si kecil umur dini perlu secara hati-hati dibentuk secara terencana
Akan lebih bagus sekiranya memang ada ruang dan kans bagi si kecil untuk terlibat dalam pengerjaan berkesibukan yang sudah dirancang oleh orang dewasa, dan juga untuk si kecil bisa merencanakan dan mengawali kegiatannya sendiri.
Para praktisi pengajaran patut mempunyai kesanggupan untuk menjalankan pengamatan dan menanggapi keadaan si kecil secara pas dan pantas
Perencanaan yang matang, kesibukan dengan tujuan yang terang, dan intervensi yang pas dan pantas yang dijalankan oleh para praktisi pengajaran akan membikin si kecil bisa terlibat selama pengerjaan belajar.
Supaya si kecil bisa menikmati pengalaman yang kaya akan rangsangan, lingkungan belajar haruslah dipersiapkan dengan matang dan dikelola dengan bagus.
Yang terutamanya dari segala hal yang sudah diceritakan di atas merupakan pengerjaan belajar dan berkembang yang tepat sasaran bagi si kecil memerlukan tingkat kepedulian dan mutu pengajaran yang sungguh-sungguh tinggi dari para praktisi pengajaran.




Prinsip-prinsip dalam pengerjaan Belajar dan Mendidik

Tetapkan kemauan yang tinggi dan kasih tiap si kecil kepercayaan diri bahwa mereka bisa menempuh hasil yang bagus
Perkuat apa yang sudah dikenal oleh si kecil dan jadikan hal hal yang demikian sebagai spot tolak pengerjaan belajar selanjutnya
Tetapkan struktur dan pengerjaan belajar yang pantas bagi si kecil supaya menjadi lebih menantang dan menarik untuk dirasakan
Berikan pandangan baru pada si kecil ketika pengerjaan belajar sedang berlangsung dengan metode memperlihatkan ketertarikan dan asa yang besar kepada subyek yang sedang dipelajari
Jadikan tiap si kecil sebagai rekan aktif dalam pengerjaan belajar mereka
Kembangkan ketrampilan belajar mereka dan juga mutu pribadi masing-masing si kecil




Progres Belajar yang Tepat

Si-si kecil mengawali kesibukan yang mendorong pengerjaan pelajaran dan memungkinkan mereka untuk saling belajar antara satu dengan  yang lainnya
Si-si kecil belajar lewat gerak tubuh dan dengan menerapkan segala indra mereka
Si-si kecil mempunyai waktu yang cukup untuk mengksplorasi pandangan baru-pandangan baru mereka dan ketertarikannya secara mendalam
Si-si kecil merasa aman, sehingga akan menolong mereka untuk menjadi pembelajar yang percaya diri
Si-si kecil belajar dengan metode yang yang berbeda dan tingkat kecepatan yang berbeda pula
Si-si kecil membikin relasi di dalam pengerjaan mereka belajar
Kesibukan bermain secara imajinatif dan kreatif akan menolong perkembangan dan penerapan bahasa
Berprofesi secara bersama-sama dengan orang tua, sebab orang tualah yang akan terus menerus mempunyai peran sebagai pengajar utama bagi si kecil-si kecil mereka




Progres Mendidik yang Tepat

Meningkatkan pengerjaan belajar si kecil lewat pengalaman yang direncanakan dan kesibukan yang menantang tapi konsisten bisa ditempuh oleh si kecil.
Praktisi pengajaran yang mencontohkan perilaku-perilaku positif.
Penerapan bahasa yang kaya kosa kata dengan tata bahasa yang benar serta mengenal dengan pasti bahwa apa yang dikatakan oleh para praktisi pengajaran dan bagaimana metode mengatakannya merupakan metode utama dalam mengajari kosa kata baru dan menolong si kecil untuk memaksimalkan stuktur kesanggupan berbahasa dalam berdaya upaya.
Penerapan percakapan dan pertanyaan yang dibentuk secara hati–hati sangatlah penting dalam pengerjaan pengembangan pengetahuan si kecil.
Mengajari ketrampilan dan pengetahuan secara lantas terhadap si kecil.
Si-si kecil saling mengajari.
Terjadi interaksi dengan si kecil dan dukungan kepada si kecil dengan metode yang secara positif bisa memberi pengaruh perilaku belajar yang mereka kembangkan
Rencanakan lingkungan belajar (indoor dan outdoor) secara secara teliti untuk menghadirkan suasana positif bagi pengerjaan belajar mendidik
Miliki keahlian dan perencanaan yang matang dalam menjalankan pengamatan kepada si kecil.
Kenali tahap tumbuh kembang si kecil dan peningkatan yang terjadi dalam rangka menempuh tujuan-tujuan yang mau ditempuh.
Kans untuk mengenali dan mengevaluasi tahap perkembangan tiap si kecil bisa terjadi di dalam pengerjaan perencanaan atau bisa juga timbul secara spontan.
Bekerjasama dengan orang tua, yang yakni rekan utama dalam pengerjaan pengenalan dan pengukuran tahap tumbuh kembang si kecil termasuk dalam pengerjaan perencanaan.
Mengidentifikasi langkah berikutnya dalam pengerjaan belajar si kecil dengan merencanakan bagaimana metode menolong si kecil supaya terjadi peningkatan.
Using assessment to evaluate the quality of provision and practitioners training needs
Memakai pengenalan dan pengukuran tahap tumbuh kembang si kecil untuk mengukur mutu pelayanan yang dikasih dan kepada keperluan pelatihan bagi praktisi pengajaran.

Senin, 27 Januari 2020

Kapan Umur Si Kecil Masuk PAUD?



Kebanyakan preschool mulai mendapatkan si kecil di umur 2,5 tahun, melainkan ini tak berarti si kecil Ibu siap untuk masuk preschool dikala dia menempuh umur si kecil masuk PAUD. Kesiapan menimba ilmu lebih pada perkembangan si kecil. Apakah dia secara sosial, emosi, jasmani, dan kognitif siap untuk berpartisipasi dalam program pengajaran yang terencana  tiap hari dengan kategori si kecil lain?

Sedangkan Ibu dengan kencang menjawab pertanyaan ini, dan berkata, “Ya si kecil aku dapat lakukan ini, dia siap,” metode ini tak ternyata memperlihatkan umur si kecil masuk PAUD yang pasti benar. Metode terbaik untuk mempertimbangkan merupakan dengan menyempatkan waktu berdaya upaya seputar si kecil Ibu dan bicara pada orang lain yang juga mengenalnya dengan bagus, seperti pasangan, dokter, dan pengasuh. Ini merupakan metode terbaik untuk tahu umur si kecil masuk PAUD yang pas.

Pertanyaan berikut akan menolong Ibu berdaya upaya seputar unsur paling penting untuk kesiapan si kecil menjelang preschool.

1. Apakah si kecil Ibu cukup mandiri?
Preschool menuntut si kecil untuk mempunyai keterampilan dasar tertentu. Kebanyakan preschool, seumpama, berharap si kecil telah dapat membuang air sendiri. Kecil patut dapat memenuhi sebagian keperluan dasar seperti mencuci tangan sesudah melukis, makan siang tanpa bantuan, dan tidur sendiri. Kalau telah dapat itu seluruh, karenanya telah menempuh umur si kecil masuk PAUD yang pas.

2. Apakah dia pernah terpisah dari Ibu?
Sekiranya si kecil Ibu dirawat oleh pengasuh atau kerabat, dia akan lebih siap terpisah dari Ibu dikala dia masuk preschool. Kecil yang terbiasa terpisah dari orang tua lazimnya masuk preschool tanpa kendala. Sekiranya si kecil belum punya banyak kans untuk jauh dari Ibu, Ibu mungkin dapat menjadwalkan akhir minggu bersama kakek-nenek atau si kecil menginap satu hari bersama kakak Ibu dan si kecil-si kecilnya.

Tetapi walaupun seandainya Ibu tak dapat memecahkan problem ini, jangan terlalu cemas. Banyak si kecil berpisah pertama kali dari orang tua dikala masuk sekolah dan bagus-bagus saja.

Triknya merupakan menolong si kecil menjalankan penyesuaian. Banyak preschool memperkenankan orang tua memandu si kecil selama satu atau dua jam di sebagian hari pertama sekolah. Saat si kecil mulai terbiasa dengan lingkungan barunya, biarkan dia pelan mencontoh sesi di sekolah sampai selesai.

3. Apakah dia dapat menjalankan tugas sendiri?
Preschool lazimnya melibatkan banyak aktivitas seni dan kerajinan yang memerlukan fokus dan kecakapan untuk konsentrasi pada tugas individu. Sekiranya si kecil menyenangi menggambar di rumah atau bergembira bermain puzzle atau kesibukan semacamnya, dapat jadi dia siap untuk masuk preschool.

Tetapi walaupun buah hati Ibu macam si kecil yang minta bantuan untuk apa saja, Ibu dapat mulai membuatnya siap dengan menyiapkan waktu bermain sendiri. Semisal, sambil Ibu mencuci piring, meminta si kecil untuk membikin benda dari lilin mainan.

Secara pelan bangun kecakapan si kecil untuk bermain sendiri di waktu yang lebih lama. Tujuan Ibu di sini merupakan konsisten mengawasinya supaya dia dapat menjalankan kesibukan sendiri tanpa terlalu banyak bantuan dari Ibu. Kalau telah terjadi pada si kecil Ibu, berarti dia sudah menempuh umur si kecil masuk PAUD yang tepat.

4. Apakah si kecil siap berpartisipasi di kesibukan kategori?
Banyak kesibukan di preschool yang menuntut seluruh si kecil untuk berpartisipasi di waktu yang sama. Interaksi ini memberi si kecil kans untuk bermain dan belajar bersama, melainkan juga menuntut si kecil untuk duduk hening, mendengar cerita, dan tarik suara. Ini dapat benar-benar susah untuk si kecil di bawah umur  3 tahun yang secara natural aktif bereksplorasi dan secara perkembangan tak siap untuk bermain dengan si kecil lain.

Sekiranya si kecil Ibu tak siap untuk kesibukan kategori, Ibu dapat mulai perkenalkannya. Ajak dia membaca cerita di perpustakaan atau menghabiskan waktu bersama si kecil sepermainan untuk membantunya terbiasa bermain dengan si kecil lain. Pada saatnya nanti, umur si kecil masuk PAUD yang pas akan tampak.

5. Apakah dia terbiasa dengan jadwal yang teratur?
Preschool lazimnya menjalankan rutinitas yang dapat diprediksi seperti circle time, waktu bermain, makan makanan ringan, serta makan siang. Ada alasan pas untuk ini. Kecil cenderung merasa paling nyaman dan mempunyai kontrol dikala hal yang sama terjadi di waktu yang sama tiap hari.

Jadi seandainya si kecil tak mencontoh jadwal dan tiap-tiap hari yang dia jalani berbeda dengan kemarin, Ibu dapat menolong membikin harinya sedikit terencana  sebelum dia mulai preschool. Mulailah dengan menawarkan makanan di waktu yang teratur. Ibu dapat juga rencanakan mengunjungi taman tiap-tiap petang hari atau lakukan ritual sebelum tidur seperti mandi, membaca buku, lalu tidur.

6. Apakah stamina si kecil menunjang untuk masuk preschool?
Bagus program separuh hari atau sehari penuh, preschool membikin si kecil sibuk. Ada tugas seni yang patut dilakukan, field trip yang patut ditiru, dan banyak lagi. Apakah si kecil dapat mencontoh kesibukan variasi ini, atau dia kesusahan bergerak dari satu aktivitas ke aktivitas lain tanpa merengek?

Hal lain yang perlu dipertimbangkan merupakan bagaimana dan kapan si kecil perlu tidur siang. Preschool lazimnya menjadwalkan tidur siang sesudah makan siang. Sekiranya si kecil dapat mencontoh ini, berarti dia siap. Sekiranya dia masih butuh tidur di pagi hari, mungkin belum waktunya si kecil Ibu masuk sekolah.

Ibu dapat tolong membangun stamina si kecil dengan menentukan dia mendapatkan tidur malam yang cukup. Sekiranya Ibu punya jadwal fleksibel, Ibu dapat mulai mencontoh program separuh hari untuk memudahkannya menjalani kesibukan preschool yang sibuk, dan pelan meningkatkan jumlah waktunya dikala dia merasa lebih nyaman. Sekiranya telah menempuh umur si kecil masuk PAUD yang pas, dia tak akan kesusahan dengan ini seluruh.